1. Unsur
Ketuhanan
Secara
ontologik ada manusia sebagai yang diciptakan menunjukkan adanya pencipta yaitu
Tuhan. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna, mempunyai sifat
sebagai individu sebagai makhluk sosial. Karena Tuhan adalah sempurna maka
manusia tidak sempurna. Namun diantara makhluk, manusia adalah yang paling
sempurna.
pengalaman
sejarah sebelum datangnya agama Hindu, Budha, Islam dan Kristen. Bangsa
Indonesia telah mempunyai kepercayaan. Karena keadaan alam sedemikian rupa maka
bangsa Indonesia berusaha mempertahankan dan mengembangkan hidupnya untuk bisa
mengatasi tantangan alam tersebut. Salah satu jawaban yang diberikan berupa
pandangan hidup atau kepercayaan bahwa alam ini ada yang menciptakan. Karena
pengalaman hidup mereka sehari-hari dan karena kemampuan yang mereka miliki,
maka bentuk kepercayaan yang menguasai alam, adanya kekuatan gaib yang terdapat
pada alam ini dan lain sebagainya. Kenyataan ini menunjukkan bahwa bangsa
Indonesia pada waktu itupun sudah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah
agama Hindu dan Budha datang di Indonesia, bangsa Indonesia banyak memeluk
agama-agama tersebut. Demikian pula agama islam yang telah dipeluk oleh
sebagian besar bangsa Indonesia dengan penuh keyakinan. Pada masa itu pengaruh
agama dalam kehidupan sehari-hari terbukti adanya pengaruh agama dalam
kehidupan sehari-hari terbukti adanya peninggalan, tulisan dan adat istiadat.
2. Unsur
Kemanusiaan
Sebagai
bangsa yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa dengan sendirinya bangsa kita mempunyai
rasa kemanusiaan yang luhur. Pada hakekatnya kemanusiaan adalah bawaan kodrat
manusia. Perikemanusiaan adalah nilai khusus yang bersumber pada nilai
kemanusiaan. Perikemanusiaan adalah yang bersumber pada kemanusiaan, jiwa yang
membedakan manusia dengan makhluk lain. Berdasarkan pengertian tersebut
sebenarnya semua bangsa mesti mempunyai kemanusiaan, begitu pula bangsa
Indonesia bahkan kemanusiaannya adalah adil dan beradab. Adil berarti
memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya dan tahu apa haknya
sendiri. Beradab artinya mempunyai adab, mempunyai sopan santun, mempunyai
susila, artinya ada kesediaan menghormati bangsa lain, menghormati pandangan
pendirian dan sikap Bangsa lain. Sejak dahulu bangsa Indonesia selalu menerima
bangsa lain dengan ramah tamah, karena suatu bangsa tidak akan hidup sendirian
terlepas dari bangsa lain.
3. Unsur
Persatuan
Bangsa
Indonesia dengan ciri-cirinya rukun, bersatu dan kekeluargaan, bertindak bukan
semata-mata atas perhitungan untung rugi dan pamrih serta kepentingan pribadi.
Oleh karena itu unsur persatuan sudah terdapat didalam kehidupan masyarakat
Indonesia bahkan sudah dilaksanakan oleh mereka.
4. Unsur
Kerakyatan
Istilah
kerakyatan berarti bahwa yang berdaulat atau yang berkuasa adalah rakyat. Dalam
bahasa lain Kerakyatan disebut Demokrasi berasal dari kata Yunani Demos yang
berarti Rakyat Kratos yang berarti Berdaulat. Demokrasi bukan hal yang baru
bagi bangsa Indonesia. Meskipun sebelum tanggal 17 Agustus 1945 di Indonesia
belum pernah ada pemerintahan yang bersifat Demokratik seperti sekarang ini
namun sebenarnya unsur-unsurnya sudah ada, yang selama itu tidak pernah
dimanfaatkan secara Nasional formal.
5. Unsur
Keadilan
Istilah
adil yaitu menunjukkan bahwa orang harus memberi kepada orang lain apa yang
menjadi haknya dan tahu mana haknya sendiri serta tahu apa kewajibannya kepada
orang lain dan dirinya. Sosial berarti tidak mementingkan diri sendiri saja,
tetapi mengutamakan kepentingan umum, tidak individualistik dan egoistik,
tetapi berbuat untuk kepentingan bersama. Sebenarnya istilah gotong royong yang
berarti bekerja sama dan membagi hasil karya bersama tepat sekali untuk
menerangkan apa arti Keadilan Sosial.
Istilah
sistem sering digunakan dalam menyebutkan sesuatu, misalnya
sistem pemerintahan , sistem pendidikan dan lain sebagainya. Namun dalam hal
ini pengertian system dikaitkan dengan sistem pancasila.Sebelum membahas
pancasila sebagai suatu system ada baiknya kita pahami pengertian sistem
terlebih dahulu. Sistem adalah bekerjanya masing-masing unsure atau elemen yang
berbeda dalam suatu kelompok dimana yang satu dan yang lainya saling terkait
dan saling bergantungan untuk mencapai tujuan tertentu demi mencapai kesuksesan
bersama. Misal sepeda merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat
nsure-unsur yang satu dan yang lain saling terkait, Unsur tersebut velg. Ban
luar, ban dalam, pentil, rantai, stang dan bagian yang lainya. Masing –masing
unsure tersebut saling terkait sehingga sepeda tersebut dapat digunakan sebagai
alat transportasi untuk mengantarkan manusia dari suatu tempat ketempat yang
lain. Jika salh satu nsure tidak ada, misalnya pentil yang berpungsi sebagai
utuk menahan udara yang berda di dalam ban maka banya akan kempes, sistem
sepeda tadi bisa berjalan akan tetapi perjalananya tidak normal seperti
biasanya. Nah dari situ terlihat betapa pentingnya setiap nsure yang memiliki
pungsi dan tugas masing-masing.
Pancasila
sebagai suatu sistem memiliki unsur-unsur yang berbeda, hal ini dapat kita
lihat dalam sila-sila pancasila yang memiliki ragam makna yang berbeda, namun
system dalam pancasila mempunyai suatu kesatuan yang utuh dan bulat. Sila-sila
dalam pancasila saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan
tertentu. Diantaranya pancasila sebagai dasar Negara mempunyai fungsi sepagai
pedoman di dalam berbangsa dan bernegara juga sebagai moral bangsa Indonesia
dalam membentuk suatu Negara.
Berkaitan
dengan hal tersebut di atas pancasila sebagai suatu sistem yang dimana
sila-silanya mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila sudah diatur sedemikian rupa sehingga membentuk suatu susunan yang
teratur dan tidak bisa dibolak balik. Dalam sila pancasila memiliki suatu makna
yang beruntun. Artinya, sila pertama lebih luas makanya sehinga menjiwai
sila-sila dibawahnya. Itulah makna pancasila sebagai suatu system.
PERBANDINGAN SISTEM FILSAFAT LAIN DI DUNIA
Sistem adalah suatu kesatuan prosedur
atau komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, bekerja sama
sesuai dengan aturan yang diterapkan, sehingga membentuk suatu tujuan yang
sama.Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok
orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.
Sistem
Filsafat adalah kumpulan atau
kesatuan pemikiran/ajaran yang saling berhubungan dan mampu menjangkau seluruh
realitas yang ada, mencakup pemikiran teoritis tentang realitas adanya tuhan,
alam, dan manusia, untuk mencapai tujuan tertentu.
- Perbandingan Filsafat Pancasila Dengan Sistem Filsafat Lainnya Di Dunia Secara filosofis, Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem filsafat yang lainnya misalnya materialisme, liberalisme, pragmatisme, komunisme, idealisme dan lain-lain paham filsafat di dunia.
- Perbandingan Filsafat Pancasila Dengan Sistem Filsafat Lainnya Di Dunia Secara filosofis, Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem filsafat yang lainnya misalnya materialisme, liberalisme, pragmatisme, komunisme, idealisme dan lain-lain paham filsafat di dunia.
1. Dasar
Antologis Sila-sila Pancasila
Dasar
ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia yang memiliki hakikat
mutlak,
oleh karena itu
hakikat dasar ini juga disebut sebagai dasar antropologis. Subjek pokok
pendukung sila-sila Pancasila adalah manusia.
2. Dasar
Epistemologis Sila-sila Pancasila
Pancasila
pada hakikatnya juga merupakan suatu sistem pengetahuan. Kalau manusia
merupakan basis ontologi Pancasila maka dengan demikian mempunyai implikasi
terhadap bangunan epistemologis dari Pancasila. Terdapat tiga persoalan yang
mendasar dalam epistemologis, yaitu : pertama tentang sumber pengetahuan
manusia, kedua tentang teori kebenaran pengetahuan manusia, ketiga tentang
watak pengetahuan manusia.
Pancasila mendasarkan pada pandangannya bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya tidak bebas nilai karena harus diletakkan pada kerangka moralitas kodrat manusia serta moralitas religius dalam upaya untuk mendapatkan suatu tingkatan pengetahuan yang mutlak dalam hidup manusia.
Pancasila mendasarkan pada pandangannya bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya tidak bebas nilai karena harus diletakkan pada kerangka moralitas kodrat manusia serta moralitas religius dalam upaya untuk mendapatkan suatu tingkatan pengetahuan yang mutlak dalam hidup manusia.
3. Dasar
Aksiologis Sila-sila Pancasila
Pada
hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa saja yang ada
serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia. Menurut Notonegoro,
nilai-nilai tersebut dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a. Nilai Material :
segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.
b. Nilai Vital :
segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan suatu aktivitas atau
kegiatan.
c. Nilai Kerohanian :
segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia yang dapat dibedakan atas empat
tingkatan sebagai berikut :
– Nilai kebenaran :
nilai yang bersumber pada akal, rasio, budi atau cipta manusia.
– Nilai
keindahan/estetis : nilai yang bersumber pada perasaan manusia.
– Nilai
kebaikan/moral : nilai yang bersumber pada unsur kehendak (will, wollen, karsa)
manusia
– Nilai religius :
nilai kerohanian tertinggi dan bersifat mutlak yang berhubungan dengan
kepercayaan dan keyakinan manusia serta bersumber pada wahyu Tuhan Yang Maha
Esa.
Pengetahuan
Sistem Filsafat Perbandingan dengan Sistem Filsafat lainnya
Secara
ilmiah harus disadari bahwa suatu masyarakat suatu bangsa, senantiasa memeliki
suatu pandangan hidup atau filsaat hidup masing-masing, yang berbeda dengan
bangsa lain didunia. Inilah yang disebut sebagai local genius (kecerdasan /
kreatifitas local ) dan sekaligus sebagai local wisdom (kearifan local) bangsa.
Dengan demikian, bangsa Indonesia tidak mungkin memiliki kesamaan pandangan
hidup dan filsafat hidup dengan bangsa lain. Ketika para pendiri Negara
Indonesia menyiapkan berdirinya Negara Indonesi merdeka, mereka sadar
sepenuhnya untuk menjawab suatu pertanyaan yang fundamental “ di atas dasar
apakah Negara Indonesia merdeka ini didirikan?” jawaban atas pertanyaan
mendasar ini akan selalu menjadi dasar dan tolak ukur utama bangsa ini
meng-Indonesia. Dengan kata lain, jati diri bangsa selalu bertolak ukur pada
nilai-nilai pancasila sebagai filsafat bangsa. Pancasila yang terdiri atas lima
sila pada hakekatnya merupakan system filsafat.
1. Filsafat:
Secara etimologis cinta akan kebijaksanaan, tapi dapat pula diartikan sebagai
keinginan yang sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran yang sejati.
2. Filsafat
Pancasila: Kebenaran dari sila-sila Pancasila sebagai dasar negara atau dapat
pula diartikan bahwa Pancasila merupakan satu kesatuan sistem yang utuh dan
logis.
Menurut Ruslan Abdul Gani, bahwa
pancasila merupakan filsafat Negara yang lahir collective
ideologie (cita-cita bersama). Dari seluruh bangsa Indonesia.
Dikatakan sebagai filsafat, karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa
yang mendalam yang dilakukan olehthe founding father bangsa
Indonesia, kemudian dituangkan dalam suatu “system” yang tepat. Adapun
menurut Notonagoro, filsafat pancasila
memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah, yaitu tentang hakikat pancasila.
Filsafat
Pancasila merupakan refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai
dasar negara dan kenyataan bahwa budaya bangsa dengan tujuan untuk mendapatkan
pokok-pokok pengertian secara mandasar dan menyeluruh. Adapun perbandingan
Filsafat Pancasila dengan Filsafat lainnya yaitu sebagai berikut:
1. Filsafat
Komunisme
Filsafat
ini tidak mementingkan adanya hal-hal ketuhanan. Semua hal diatur oeh satu
kelompok yang paling berkuasa. Dalam filsafat ini, semua kebebasan dihapuskan.
Semua hal diatur oleh penguasa tunggal sehingga sumber dari segala sumber hukum
yang berlaku tidak berasal dari suara rakyat, namun dari penguasa tunggal yang
ada dimana filsafat komunis itu berada.
2. Filsafat
Liberalisme
Dalam
hal ini, semua hal tidak memiliki batasan, sehingga memungkinkan adanya
benturan-benturan dalam masyarakat. Tidak ada yang mengatur tentang
penanggulangan benturan-benturan tersebut,. masyarakat hanya akan menegur bila
merasa teranggu oleh orang lain, namun apabila tidak merasa terganggumaka
mereka cenderung untuk bersikap masa bodoh.
3. Filsafat
Individualisme
Filsafat
ini lebih cenderung lebih kekehidupan masing-masing orang dimana antara orang
yang saru dengan orang yang lain tidak mempunya ikatan sosial atau dengan kata
lain, mereka berdiri masing-masing. Tidak terdapat kebersamaan, persatuan atau
tujuan bersama.
sumber dari buku apa?
BalasHapus