Kamis, 12 Juni 2014

PEDOFILIA

Akhir akhir ini banyak sekali kasus yang bermunculan mengenai pedofilia. Karena terungkapnya satu kasus disebuah sekolah dijakarta, sekolah bertaraf internasional. Semenjak kasus itu terungkap banyak sekali kasus lainnya yang sama seperti ini terekspose oleh media. Pada informasi berita di setiap stasiun televise banyak menginformasikan pedofilia yang semakin merajalela. Perilaku yang sangat tidak terpuji ini dilakukan oleh orang orang tidak memiliki hati nurani. Pelaku yang tidak bemoral itu sangat merugikan sekali pada korbannya.
Mari Pertama kita cari tau apa itu pedofilia ? Kata ini berasal dari bahasa Yunani: paidophilia (παιδοφιλια)—pais (παις, "anak-anak") dan philia (φιλια, "cinta yang bersahabat" atau "persahabatan".Di zaman modern, pedofil digunakan sebagai ungkapan untuk "cinta anak" atau "kekasih anak" dan sebagian besar dalam konteks ketertarikan romantis atau seksual.Infantofilia, atau nepiofilia, digunakan untuk merujuk pada preferensi seksual untuk bayi dan balita (biasanya umur 0-3).Pedofilia digunakan untuk individu dengan minat seksual utama pada anak-anak prapuber yang berusia 13 atau lebih muda.Hebephilia didefinisikan sebagai individu dengan minat seksual utama pada anak prapubertas yang berusia 11 hingga 14 tahun.DSM IV tidak memasukkan hebephilia di dalam daftar di antara diagnosis, sedangkan ICD-10 mencakup hebephilia dalam definisi pedofilia.
Pedofilia dapat digambarkan sebagai gangguan preferensi seksual, fenomenologis mirip dengan orientasi heteroseksual atau homoseksual karena itu muncul sebelum atau selama pubertas, dan karena stabil sepanjang waktu.Pengamatan ini, bagaimanapun, tidak mengecualikan pedofilia dari kelompok gangguan jiwa karena tindakan pedofil menyebabkan kerugian, dan pedofilia kadang-kadang dapat dibantu oleh para profesional kesehatan mental untuk menahan diri dari bertindak atas impuls mereka.
Sedangkan 2 sampai 4% dari laki-laki dengan preferensi untuk orang dewasa memiliki preferensi homoseksual, 25 sampai 40% dari laki-laki dengan preferensi untuk anak-anak memiliki preferensi seksual sejenis. Namun, tidak seperti laki-laki dengan preferensi homoseksual dewasa, laki-laki dengan preferensi anak yang sama-seks biasanya tidak menunjukkan perilaku masa kanak-kanak lintas gender. Rata-rata, orang dengan preferensi seks sejenis lebih menyukai hubungan seksual dengan anak yang lebih tua daripada laki-laki dengan preferensi terhadap anak yang heteroseksual.
Interaksi diri dengan teknologi internet tak sedikit memberi dampak negatif. Apalagi interaksi dengan internet yang berlebihan memberi dampak negatif yang signifikan pada kehidupan remaja usia 12-18 tahun. Bahkan media masa di Indonesia menyoroti kecenderungan meningkatnya korban remaja akibat penggunaan facebook pada awal Februari 2010, dan Komisi Perlindungan Anak paling tidak mencatat 100 laporan pengaduan dengan korban anak-anak dan remaja akibat penggunaan negatif interaksi dunia maya pada awal-awal tahun 2010.
Anak biasanya diperoleh oleh pedofil yang menggunakan gambar untuk berbagai keperluan, mulai dari menggunakannya untuk kepentingan seksual pribadi, perdagangan dengan pedofil lain, menyiapkan anak-anak untuk pelecehan seksual sebagai bagian dari proses yang dikenal sebagai "perawatan anak", atau bujukan yang mengarah ke jebakan untuk eksploitasi seksual seperti produksi pornografi anak yang baru atau prostitusi anak.
Meskipun pedofilia belum ada obatnya, berbagai perawatan yang tersedia yang bertujuan untuk mengurangi atau mencegah ekspresi perilaku pedofilia, mengurangi prevalensi pelecehan seksual terhadap anak. Pengobatan pedofilia sering membutuhkan kerjasama antara penegak hukum dan profesional kesehatan. Sejumlah teknik pengobatan yang diusulkan untuk pedofilia telah dikembangkan, meskipun tingkat keberhasilan terapi ini sangat rendah.
Terapi perilaku kognitif telah terbukti mengurangi residivisme pada orang yang memiliki hubungan dengan pelaku kejahatan seks.Menurut seorang seksolog asal Kanada Michael Seto, perawatan perilaku kognitif mempunyai sasaran, keyakinan, dan perilaku yang dipercaya untuk meningkatkan kemungkinan pelanggaran seksual terhadap anak-anak, dan "pencegahan untuk kambuh" adalah jenis yang paling umum dari pengobatan perilaku kognitif. Teknik-teknik pencegahan untuk kambuh kembali didasarkan pada prinsip-prinsip yang digunakan untuk mengobati kecanduan. Ilmuwan lain juga melakukan beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa tingkat residivisme pedofil dalam terapi lebih rendah dari pedofil yang menjauhi terapi.
Perilaku perawatan terhadap target gairah seksual kepada anak-anak, menggunakan teknik kejenuhan dan keengganan untuk menekan gairah seksual kepada anak-anak dan sensitisasi terselubung (atau rekondisi masturbatori) untuk meningkatkan gairah seksual bagi orang dewasa.[53] Perilaku perawatan tampaknya berpengaruh terhadap pola gairah seksual pada pengujian phallometriK, tetapi tidak diketahui apakah perubahan uji mewakili perubahan kepentingan seksual atau perubahan dalam kemampuan untuk mengendalikan stimulasi genital selama pengujian.
Menurut Lidia Sandra, dosen Fakultas Psikologi UKRIDA, Jakarta dampak negatif terkait interaksi diri dan internet mencakup adiksi pada permainan online, cybersex, role-playing fantasi. Kerancuan identitas inpun disorot sebagai dampak buruk penggunaan internet, ancaman lainnya adalah bullying, child pornography dan penyebaran pedophilia melalui internet. "Hal ini tentu menambah daftar kekhawatiran orang tua akan bahaya internet yang mengancam anak-anak dan remaja. Berbagai modus kriminalitas baru disinyalir terjadi karena kehadiran internet seperti penipuan identitas, pencemaran nama baik, phising data pelanggan perusahaan," ujarnya di Auditorium Fakultas Psikologi UGM, Rabu (5/9) saat menempuh ujian terbuka program doktor.
Kata Lidia, berbagai dampak negatif tersebut diduga karena efek anonimitas di dunia maya. Bahwa godaan anonimitas, multiplisitas dan invisibility yang terjadi saat pembuatan identitas online menjadi faktor penyebab berbedanya perilaku seseorang didunia maya. "Diri di dunia maya diwakili oleh identitas online, identitas online adalah cara individu membedakan dirinya dengan individu lain ketika terhubung ke jaringan internet, yaitu setiap kombinasi rincian yang memungkinkan pembedaan seorang pengguna jaringan dapat diakui sebagai identitas online individu," katanya.
Sumber  :

FRANCHISE



 Apa yang kamu ketahui tentang franchise ? kembali dengan saya kali ini saya akan membahas tentang pengaruh francise di Indonesia .  Beberapa tahun ini, di Indonesia sudah menjamur bisnis franchise terutama dalam bidang kuliner atau makanan. Banyak perusahaan franchise yang menawarkan berbagai macam barang dan jasa, misalnya usaha makanan modern seperti fast food atau dapat juga berupa pusat perbelanjaan yang biasanya memakai sistem retail. Beberapa perusahaan franchise membuka gerai-gerainya di lokasi-lokasi yang cukup strategis sehingga dapat menjaring konsumen lebih banyak. Penyebab semakin berkembangnya bisnis franchise karena adanya peningkatan daya beli konsumen, tersedianya sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam bidang franchise, return on investment yang tinggi serta faktor internal seperti motivasi, kepribadian yang terbuka serta perubahan gaya hidup di masyarakat. Namun, perkembangan bisnis franchise ini juga cukup merugikan bagi pasar tradisional yang sudah ada di masyarakat sejak dulu.
 Banyak pasar tradisional yang keberadaannya seolah-olah sudah mati akibat adanya bisnis franchise akhir-akhir ini. Perusahaan franchise ini seakan mengontrol harga barang di tingkat produsen melalui kerja sama pengadaan barang atau jasa yang lebih modern. Dengan kemampuan modal yang mereka miliki tentu saja mudah untuk menjalankan usahanya, dengan menawarkan tempat yang nyaman, bersih dan semua jenis barang tersedia tentunya sangat mudah untuk menarik konsumen.
Pembangunan ekonomi merupakan salah satu aspek dari serangkaian kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh masing-masing komponen dalam masyarakat  menurut kapasitas yang dimilikinya. Pembangunan ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang  menyebabkan pendapatan perkapita masyarakat meningkat dalam jangka waktu relatif panjang yang dicerminkan oleh  adanya perbaikan atau peningkatan kesejahteraan
Menuju kata Waralaba (Inggris: Franchising;Prancis: Franchise) untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa[3].
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah:Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Seperti yang kita lihat dewasa ini, banyak sekali bisnis waralaba yang menjamur di Negara kita. Kita harus mengakui, bahwa dengan banyaknya bisnis waralaba di Indonesia, kehidupan pemerintah maupun maskarakat terbantu. Usaha waralaba tidak hanya membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya dan membantu pemerintah dalam keuangan Negara, tetapi juga membantu mengurangi pengangguran.Oleh sebab itu, pemerintah harus selalu berupaya untuk mendorong masyarakat untuk ambil bagian dalam bisnis  waralaba tersebut sehingga mereka bisa lebih terberdayakan, yang pada gilirannya diharapkan mampu mengembangkan dirinya secara berkelanjutan. Sejalan dengan itu bagaimana upaya membangun dan menumbuh-kembangkan sistem waralaba yang asli hasil inovasi teknologi dalam negeri agar multiplier pendapatan maupun tenaga kerja seluruhnya dapat dinikmati oleh masyarakat banyak.
            Bisnis waralaba mempunyai prospek bisnis bagi pengusaha yang berskala kecil sampai menengah yang didominasi oleh rakyat pada umumnya. Hal ini karena bisnis waralaba sudah terbukti dapat meningkatkan akses pasar, mensinergikan perkembangan pengusaha besar melalui kemitraan, serta mempercepat mengatasi persoalan kesenjangan kesempatan berusaha antara golongan ekonomi kuat yang sudah mempunyai jejaring dengan golongan ekonomi lemah. Sistem ini juga mempercepat pemanfaatan produk dan jasa untuk didistribusikan ke daerah-daerah, karena sistem ini memungkinkan partisipasi dari sumberdaya daerah terlibat hingga ke tingkat kecamatan, bahkan sampai ke pedesaan.
Pengusaha kecil—dengan segala keterbatasan  yang dimilikinya—diharapkan mampu memanfaatkan sistem waralaba dalam mengembangkan usahanya terutama sebagai penerima waralaba (franchisee).  Hal ini disebabkan:
1.   Franchisee mendapat pelatihan khusus yang telah terstruktur dari pihak franchisor untuk mengatasi kendala pengetahuan yang mereka miliki. Di samping itu, franchisee dapat memanfaatkan pengalaman, organisasi dan manajemen kantor franchisor; walaupun dia tetap mandiri dalam menjalankan bisnisnya sendiri.
2.  Franchisee akan mengeluarkan biaya yang lebih rendah dibandingkan bila mereka mencoba menjalankan bisnis sejenis secara mandiri. Hal ini dimungkinkan karena franchisor tidak lagi memperhitungkan biaya-biaya percobaan yang telah dilakukannya.
3.  Franchisee mendapat keuntungan untangible dengan resiko yang lebih rendah karena produk yang dihasilkannya sudah mempunyai nama  dalam pandangan  pikiran konsumen. Di samping itu, franchisee mendapat keuntungan dari penggunaan paten, merk dagang, hak cipta, dan rahasia dagang.
4. Franchisee dapat memanfaatkan hasil penelitian & pengembangan franchisor dalam memperbaiki bisnis sehingga bisnis tersebut tetap konpetitif terutama dalam pemilihan lokasi yang menguntungkan karena kesuksesan bisnis waralaba sangat ditentukan oleh pemilihan lokasi yang tepat dan strategis sehingga memiliki peluang pasar yang bagus.
Di Indonesia waralaba yang masih berkembang pesat dan masih sangat menguntungkan adalah waralaba di bidang makanan (Wong Solo, Sapo Oriental, CFC, KFC, Pizza Hut, dan masih banyak merek lainnya). Waralaba berbentuk mini outlet ( Indomaret, Yomart, AlfaMart) banyak menyebar ke pelosok kampung dan pemukiman padat penduduk. Perkembangan merek dan waralaba dalam negeri cukup pesat dan pada pameran pameran franchise di tanah air terlihat banyak merek merek nasional Indonesia bersaing dengan merek global dan regional. 

Contoh franchise di Indonesia :

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjOV7h2AJiaMwm0iMdiz6iCrzDHNsJlON4FN4ku6mdmixXC1N1eBlItOMa9tPDz8sVCNIRzpsmpmz3w4aXJBuxInF_k2oIoQBq6kDvkPSv4az6E0LD8bfSHIVe8QOPbZfW_A__Xyn0_uNu/s200/Waralaba-Murah.jpg
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX_5eKQ6Rx_IMVv2ATxrsOFGouFhR0HrzDkBhgk5eL4wTVugSmO7T9VcszoCflJxuVwnTHUSXEiAa9hwS7ZjR8H7H2PiKa9OlbY0Z8y62J2M78mY2_Jt9VJQbH6UbWo8GmSb4Yi0hK0uSS/s200/bisnis-organisasi.jpg

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNS50d4nT27hCJg_QgAO1xtDb8-oza0sFfydS-7j_KdLjn91ihhkZ-c12env6fdKCZAi5FxJNmjl8J2bfUAdDBato1gavB7MG0GAA2dE7ccRM82bhS1ufLSj-4PBquFeUWvxmtuWNkyND1/s200/16102011102442.jpg
Sumber :