v PENGERTIAN
INDIVIDU dan PERTUMBUHAN
v Pengertian
individu
Individu berasal
dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu
merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil
dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak
dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan, demikian pendapat Dr.A.Lysen.
Individu berarti manusia yang hidup berdiri
sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat
membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat
yang sama. Rasa itu perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan
dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan
keindahan. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia
untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri
tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca
indera. Dan rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi
dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan
saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk
suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.
ü Pengertian
Pertumbuhan
Pengertian Pertumbuhan adalah bertambahnya
jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik
dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya. Jadi bersifat
kuantitatif sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan mempergunakan
satuan panjang atau satuan berat (Narendra, Moersitowati. 2002: 1).
Definisi Pertumbuhan adalah indikator dinamik yang
mengukur pertambahan berat dan tinggi/ panjang anak. (Soekiman. 2000).
Definisi Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan perubahan besar, jumlah, ukuran dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu yang diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).(Supriasa. 2001: 27)
Menurut Jellife D.B (1989) pertumbuhan adalah peningkatan secara bertahap dari tubuh, organ dan jaringan dari masa konsepsi sampai remaja. (Supriasa. 2001: 27)
Definisi Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan perubahan besar, jumlah, ukuran dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu yang diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).(Supriasa. 2001: 27)
Menurut Jellife D.B (1989) pertumbuhan adalah peningkatan secara bertahap dari tubuh, organ dan jaringan dari masa konsepsi sampai remaja. (Supriasa. 2001: 27)
v FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Pertumbuhan dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.
Pertumbuhan dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.
1.Faktor internal
Soetjiningsih (1998) mengungkapkan bahwa faktor genetik merupakan modal dasar bagi proses pertumbuhan. Melalui genetik yang berada dalam sel telur yang dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.
Soetjiningsih (1998) mengungkapkan bahwa faktor genetik merupakan modal dasar bagi proses pertumbuhan. Melalui genetik yang berada dalam sel telur yang dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.
2.Faktor Eksternal
(Lingkungan)
Faktor lingkungan sangat menentukan tercapainya potensi genetik yang optimal.
1) Gizi Ibu Saat Hamil
Apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum kehamilan dan selama kehamilan akan menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR). Di samping itu, akan mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terinfeksi, abortus dan sebagianya.
2) Mekanis
Kelainan bawaan pada bayi dapat disebabkan oleh trauma dan cairan ketuban yang kurang. Demikian pula posisi janin yang tidak normal dapat menyebabkan berbagai kelainan pada bayi yang dilahirkan dan dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat.
3) Toksin/ Zat kimia
Berbagai jenis obat yang bersifat racun seperti thalidomide, phenitom, methodion, obat anti kanker yang diminum saat kehamilan akan menyebabkan kelainan bawaan.
4) Endokrin
Jenis hormon yang berperan dalam pertumbuhan janin adalah somatotropin, hormon plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain dengan aktivitas mirip insulin. Hormon yang dihasikan kelenjar tiroid termasuk hormon pertumbuhan oleh karena itu apabila ada kelainan pada kelenjar ini. Produksi hormon akan terganggu yang mengakibatkan pertumbuhan terhambat.
5) Radiasi
Pengaruh radiasi pada bayi sebelum berumur 18 minggu dapat mengakibatkan kematian, kerusakan otak, mikrosefali atau cacat bawaan lainnya.
6) Infeksi
Cacat bawaan juga disebabkan oleh infeksi intra uterine, dan jenis infeksi lain yang menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria, HIV, virus hepatitis dan virus ifluensa.
7) Stress
Apabila ibu hamil mengalami stres, akan mempengaruhi tumbuh kembang jain yaitu berupa cacat bawaan dan kelainan jiwa.
8) Anoksia Embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, dan menyebabkan BBLR.
Faktor lingkungan sangat menentukan tercapainya potensi genetik yang optimal.
1) Gizi Ibu Saat Hamil
Apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum kehamilan dan selama kehamilan akan menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR). Di samping itu, akan mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terinfeksi, abortus dan sebagianya.
2) Mekanis
Kelainan bawaan pada bayi dapat disebabkan oleh trauma dan cairan ketuban yang kurang. Demikian pula posisi janin yang tidak normal dapat menyebabkan berbagai kelainan pada bayi yang dilahirkan dan dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat.
3) Toksin/ Zat kimia
Berbagai jenis obat yang bersifat racun seperti thalidomide, phenitom, methodion, obat anti kanker yang diminum saat kehamilan akan menyebabkan kelainan bawaan.
4) Endokrin
Jenis hormon yang berperan dalam pertumbuhan janin adalah somatotropin, hormon plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain dengan aktivitas mirip insulin. Hormon yang dihasikan kelenjar tiroid termasuk hormon pertumbuhan oleh karena itu apabila ada kelainan pada kelenjar ini. Produksi hormon akan terganggu yang mengakibatkan pertumbuhan terhambat.
5) Radiasi
Pengaruh radiasi pada bayi sebelum berumur 18 minggu dapat mengakibatkan kematian, kerusakan otak, mikrosefali atau cacat bawaan lainnya.
6) Infeksi
Cacat bawaan juga disebabkan oleh infeksi intra uterine, dan jenis infeksi lain yang menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria, HIV, virus hepatitis dan virus ifluensa.
7) Stress
Apabila ibu hamil mengalami stres, akan mempengaruhi tumbuh kembang jain yaitu berupa cacat bawaan dan kelainan jiwa.
8) Anoksia Embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, dan menyebabkan BBLR.
3.Faktor Lingkungan Pascanatal
1) Lingkungan Biologis
Lingkungan biologis yang berpengaruh adalah ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolisme yang saling terkait satu dengan yang lain.
2) Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik yang berpengaruh adalah cuaca, keadaan geografis, sanitasi lingkungan, keadaan rumah dan radiasi. Faktor cuaca dan keadaan geografis berhubungan dengan kejadian gagal panen yang berakibat asupan gizi keluarga rendah, keadaan ini yang menyebabkan gizi kurang dan pertumbuhan anak akan terhambat.
3) Faktor Psikososial
Faktor yang berpengaruh adalah stimulasi rangsangan, motivasi, ganjaran atau hukuman, kelompok sebaya, stress, lingkungan sekolah, cinta dan kasih sayang.
4) Faktor Keluarga dan adat istiadat
Faktor keluarga dan adat istiadat yang mempengaruhi antara lain pekerjaan atau pendapatan keluarga, stabilitas rumah tangga, adat istiadat norma tabu serta urbanisasi.
Unicef dan Johnson (1992) membuat model interaksi tumbuh kembang anak dengan melihat sebab dasar, sebab tidak langsung dan sebab langsung. Sebab langsung adalah kecukupan makanan dan keadaan kesehatan. Penyebab tidak langsung meliputi ketahanan makanan keluarga, asuhan ibu bagi anak, sanitasi lingkungan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Salah satu layanan kesehatan bagi balita adalah posyandu (Supariasa. 2001 : 29)
Lingkungan biologis yang berpengaruh adalah ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolisme yang saling terkait satu dengan yang lain.
2) Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik yang berpengaruh adalah cuaca, keadaan geografis, sanitasi lingkungan, keadaan rumah dan radiasi. Faktor cuaca dan keadaan geografis berhubungan dengan kejadian gagal panen yang berakibat asupan gizi keluarga rendah, keadaan ini yang menyebabkan gizi kurang dan pertumbuhan anak akan terhambat.
3) Faktor Psikososial
Faktor yang berpengaruh adalah stimulasi rangsangan, motivasi, ganjaran atau hukuman, kelompok sebaya, stress, lingkungan sekolah, cinta dan kasih sayang.
4) Faktor Keluarga dan adat istiadat
Faktor keluarga dan adat istiadat yang mempengaruhi antara lain pekerjaan atau pendapatan keluarga, stabilitas rumah tangga, adat istiadat norma tabu serta urbanisasi.
Unicef dan Johnson (1992) membuat model interaksi tumbuh kembang anak dengan melihat sebab dasar, sebab tidak langsung dan sebab langsung. Sebab langsung adalah kecukupan makanan dan keadaan kesehatan. Penyebab tidak langsung meliputi ketahanan makanan keluarga, asuhan ibu bagi anak, sanitasi lingkungan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Salah satu layanan kesehatan bagi balita adalah posyandu (Supariasa. 2001 : 29)
v Pengertian Fungsi keluarga dan
jenis dari fungsi keluarga
Keluarga adalah
salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu
kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah,
ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang
dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.
Fungsi Keluarga Ada lima fungsi yang dapat dijalankan keluarga yaitu :
1). Fungsi biologis
1). Fungsi biologis
ü Untuk meneruskan
keturunan.
ü Memelihara dan
membesarkan anak .
ü Memenuhi kebutuhan
gizi keluarga.
ü Memelihara dan merawat anggota keluarga .
2). Fungsi
psikologis
ü Memberikan kasih
sayang dan rasa aman .
ü Memberikan perhatian
diantara anggota keluarga .
ü Membina pendewasaan kepribadian
anggota keluarga .
ü Memberikan identitas
keluarga.
3). Fungsi
sosialisasi
ü Membina sosialisi
pada anak.
ü Membentuk
norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
perkembangan anak.
ü Meneruskan
nilai-nilai budaya.
4). Fungsi ekonomi
a) Mencari
sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
b) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
c) Menabung untuk memenuhi kebutuhan -kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
5) Fungsi pendidikan
b) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
c) Menabung untuk memenuhi kebutuhan -kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
5) Fungsi pendidikan
a) Menyekolahkan
anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk
perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
b) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c) Mendidik anak sesuai dengan tingkat -tingkat perkembangannya.
b) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c) Mendidik anak sesuai dengan tingkat -tingkat perkembangannya.
v Pengertian keluarga dan
masyarakat
Keluarga
adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang
tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang
yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga
berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti
“anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang
yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family”
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Pengertian Keluarga
- Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI
1998).
- Kumpulan
beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan
merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan
berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan
masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
- Keluarga
adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam
suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis).
Masyarakat
Dalam
bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti
kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul
dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya
bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan,
melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan.
Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi
reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial
dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut
dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi
:
- menurut
Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai
ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan
jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran
masyarakat, dsb.
- menurut
Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
- Menurut
Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif
pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
- Menurut
Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang
relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal
di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan
sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah :
- Kumpulan
sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan
bersama
- Kesatuan
sosial yang mempunyai hubungan erat
- Kumpulan
individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang
cukup lama.
kewajiban individu didalam masyarakat adalah melaksanakan apa
yang menjadi kewajibannya dengan cara menghormati hak-hak masyarakat. Jika
seseorang memiliki hak untuk dihargai, dirinya juga harus menghargai orang
lain. Jika seseorang memiliki hak untuk hidup tenang, dirinya juga harus
menjaga ketenangan, demikian seterusnya.
v Golongan Masyarakat
1.
Masyarakat Paguyuban
Paguyuban adalah sistem hubungan masyarakat yang bukan
berdasarkan motif ekonomi. Rukun tetangga, rukun warga, perkumpulan ibu-ibu
senam aerobik tingkat RW, klub badminton bapak-bapak, kegiatan karang taruna.
Atau mengambil contoh ekstrim: perkumpulan pemuda penggemar
vodka dan bir dimalam hari, adalah contoh dari paguyuban.
2.
Masyarakat Patembayan
Patembayan yakni bentuk tertentu kelompok
social berdasarkan rasional. Definisi lainnya adalah masyarakat yang hubungan
antara anggota yang satu dengan lainnya bersifat lugas dan mempunyai tujuan
yang sama untuk mendapat keuntungan material.
v Makna Individu, Keluarga dan
masyarakat serta hubungan dari ketiga hal tersebut.
·
Individu
Individu adalah seorang
manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan
sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik
dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu,
yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang
bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang
lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan:
pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua
takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004:
64).
Individu
tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar
belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya
untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang
sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia
sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang
sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan
lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan
menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi
penghambat proses pembentukan pribadi. Pengaruh lingkungan masyarakat
terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah
besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi
masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya
dengan manusia.
·
Keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak
terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang
yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya
sendiri. Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga
“kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah
lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.
Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Pengertian Keluarga
1. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut
Departemen Kesehatan RI 1998).
2. Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan
lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial,
enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan
masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
3. Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis).
Fungsi-Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai
berikut :
1. Fungsi Pendidikan
Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan
anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
2. Fungsi Sosialisasi anak
Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana
keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari
tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung
dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi
dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu
sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Religius
Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan
tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang
mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
6. Fungsi Ekonomis
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber
kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga
bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif
Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu
pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana
yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara
nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
8. Fungsi Biologis
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan
keturunan sebagai generasi penerus.
Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara
keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
·
Masyarakat
Dalam bahasa
inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan.
Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan
bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya
bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai
perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang
merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb
manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola
interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari
beberapa ahli sosiologi :
1. Menurut Munandar
Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan
kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya
ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
2. Menurut Karl
Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile
Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang
merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B.
Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu
wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar
kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
Hubungan Individu Dengan Keluarga Dan
Masyarakat
Individu barulah
dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya itu
diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat.
Satuan-satuan lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri dari
keluarga, lembaga, komunitas dan masyarakat.
1. Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki
hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek,
paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma
dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan. Dengan adanya hubungan
keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat
pada dirinya dalam keluarga.
2. Hubungan individu dengan lembaga
Lembaga diartikan
sebagai sekumpulan norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh manusia
karena norma-norma itu memberikan keuntungan bagi mereka. Individu
memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada
disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk
kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai
direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh
lingkungan pekerjaannya.
3. Hubungan individu dengan komunitas
Komunitas dapat
diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang memiliki
teritorial terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan
keorganisasian tata kehidupan bersama. Komunitas mencakup individu,
keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara independen.
4. Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu
dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan kewajiban
manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi
hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak
masyarakat daripada hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat,
sedangkan rekreasi dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang
semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat.
v Pengertian Urbanisasi serta
proses terjadinya urbanisasi
Pengertian Urbanisasi :
Urbanisasi adalah suatu proses
kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Urbanisasi
dapat diartikan sebagai suatu proses pengkotaan suatu wilayah. proses
pengkotaan ini dapat diartikan dalam dua pengertian. Contohnya adalah daerah
cibinong dan bontang yang berubah dari desa ke kota karena adanya kegiatan
industri. Pengertian kedua adalah banyak penduduk yang pindah dari desa ke
kota, karena adanya penarikan di kota, misal kesempatan kerja. (ilmu
lingkungan)
Urbanisasi adalah suatu proses
perubahan masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah non-urban menjadi urban.
secara spasial, hal ini dikatakan sebagai suatu proses diferensiasi dan
spesifikasi pemanfaatan ruang dimana lokasi tertentu menerima bagian pemukim
dan fasilitas yang tidak proporsional.
Proses terjadi Urbanisasi :
Pertama,
pemerintah berkeinginan untuk sesegera mungkin meningkatkan proporsi penduduk
yang tinggal di daerah perkotaan. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa
meningkatnya penduduk daerah perkotaan akan berkaitan erat dengan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi negara. Data memperlihatkan bahwa suatu negara atau daerah
dengan tingkat perekonomian yang lebih tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi
yang lebih tinggi, dan sebaliknya. Negara-negara industri pada umumnya memiliki
tingkat urbanisasi di atas 75 persen. Bandingkan dengan negara berkembang yang
sekarang ini. Tingkat urbanisasinya masih sekitar 35 persen sampai dengan 40
persen saja.
Kedua, terjadinya tingkat
urbanisasi yang berlebihan, atau tidak terkendali, dapat menimbulkan berbagai
permasalahan pada penduduk itu sendiri. Ukuran terkendali atau tidaknya proses
urbanisasi biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate, yang kurang lebih
diartikan sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada suatu negara atau
wilayah terhadap kota-kota di sekitarnya. Makin besar tingkat primacy
menunjukkan keadaan yang kurang baik dalam proses urbanisasi. Sayangnya data
mutahir mengenai primacy rate di Indonesia tidak tersedia.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar