HASIL
SURVEI
(
PT. SAMUDERA INDONESIA )
1.
IDENTITAS
1.1 Nama :
Gedung PT. Samudera Indonesia
1.2 Nama Dahulu : Office Premises, Maintz
& Co
1.3 Alamat : Jl. Kali Besar
Barat No. 43
Kelurahan :
Roa Malaka
Kecamatan :
Tambora
Kota :
Jakarta
Provinsi :
Jawa Barat
1.4 Koordinat/UTM :
6o08’08.93 LS – 106o48’44.03 LT
1.5 Batas-Batas :
Utara :
Hotel de river
Timur :
Jl. Kali Besar barat
Selatan :
PT. Wira Pratama Kencana
Barat :
PBSI, Restorant Grand HWA Yen
1.6 Status
Kepemilikan : NV. Maintz
& Co.
1.7 Pengelola
: PT. Samudera
Indonesia
1.8 Fungsi Awal : Kantor
1.9 Fungsi Sekarang : Kantor
1.10 Arsitek : Frans Johan Louwrens Ghijsels
1.11 Tahun
Dibangun : 1920
1.12 Golongan : II
2.1 Uraian Fisik Objek :
1. Gaya / Langgam : Art Deco Dengan
Campuran Amsterdam School
Ciri-ciri yang tampak pada langgam Art Deco dibangunan
adalah tampilan bentuk didominasi bentuk masif, dengan menggunakan atap datar,
banyak dijumpai perletakan-perletakan yang asimetris dari bentukan-bentukan
geometris yang berirama. Dan Gaya bangunan bercampur dengan langgam bangunan Amsterdam
School itu yang aliran arsitekturnya berkembang di Belanda antara th.
1915-1930. Pengaruhnya sangat luas, bahkan sampai keseluruh benua Eropa dan
Amerika Serikat. Indonesia sebagai negara bekas jajahan Belanda waktu itu tidak
luput dari pengaruh langsung maupun tidak langsung dari aliran tersebut. Hal
ini dianggap penting karena lebih dari 90% arsitek yang berkarya di Hindia
Belanda berasal dari Belanda bahkan banyak diantara mereka dulunya berasal dari
Amsterdam. Jadi Gedung PT. Samudera Indonesia ini sangat kentang dengan langgam
Kolonial yaitu Art Deco.
2.
Tapak/Blokplan
Gambar 2.1 Block
Plan
Sumber : Google
Earth
Gedung PT. Samudera Indonesia
posisi tata letaknya ada tapak berupa bangungan deret, dengan halaman dan jalan
berhadapan langsung dengan jalan raya atau jl.kali besar barat yang
bersebrangan kali krukut.
Gambar 2.2 Block Plan
Sumber :
Konservasi Kota Tua
3. Wujud
/ Bentuk Bangunan, Orientasi, Jumlah Lantai, Simetris / Tidak Simetris, Bentuk
Atap dan Bahan Penutup Atap, Detail- detail Utama,Tampak ,Jenis Material Utama,
Finishing.
Gambar
2.3 Wujud bangunan
Sumber
: Konservasi Kota Tua
Wujud
pada bangunan ini adalah menerapkan fasad ganda, bersifat formal dan monumental
dalam desain gedung Samudera Indonesia ini juga ditemukan karakteristrik
tersebut. Bangunan ini pada masa arsitur modern dengan pengaruh langgam Art
Deco.
Gambar
2.4 Wujud bangunan
Sumber
: Konservasi Kota Tua
Jendela dan deretan
kolom menjadi elemen yang paling dominan dalam Fasad banguan ini bukaan yang
besar didinding luar ( jendela, pintu, lubang ventilasi )
Gambar
2.5 jendela dan kolom
Sumber
: Konservasi Kota Tua
Gambar 2.6 Denah Lantai 1 Exsisting
Sumber : Konservasi Kota Tua
Gambar 2.7 Interior dalam Bangunan
Sumber : Konservasi Kota Tua
Gambar 2.8 Interior dalam Bangunan
Sumber : Konservasi Kota Tua
Bangunan abad 19 (Maints & Co)
Dinding bata dengan kondisi cukup bai, tidak terlihat retak, terjadi rising
damo, Kolom tiang kayu kondisi mulai mengalami lapuk dibeberapa berbagai sudah
diperkuat. Balok kayu kondisi kuat dan baik, terdapat beberapa kerusakan pada
balok sehingga plat lantai melendut. Lantai sudah ditinggikan untuk mengatasi
banjir.bangunan pada abad 19 telah mengalami intervensi struktur dengan kondisi
elemen yang sudah rusak parah dan bermasalah secara struktur. Pada abad 20(Maints & Co) Rising damp
dinding bata ditinggikan,sebagian dinding bata ambruk pada musim hujan air
tanah naik ke permukaan ,bagunan di abad 20 signifikan sedang intervensi balok
lantai beton degan kondisi rusak dan kurang berkualitas.
2.3 Kondisi Saat Ini
1. Kondisi Lingkungan Saat Ini
Dikarenakan sedang
berlangsungnya revitalisasi pada gedung dan sekitar kawasan kali besar, maka di
sepanjang kawasan tersebut baik di wilayah timur maupun barat ditutupi oleh
pagar pembatas, tetapi walaupun seperti itu kondisi lingkungan dan lalu lintas tetap
tertata dengan baik.
Gambar
2.9 Gedung Pt. Samudera Indonesia
Sumber
: Data Pribadi
2. Kondisi Keterawatan Secara Umum
(Secara Umum dan Perkomponen)
Bangunan ini masih asli dan dalam keadaan
baik dan cukup terawat sedang di dalam revitalisasi. Sebelumnya pada bangunan ini terdapat beberapa
kerusakan yang teridentifikasi, seperti kerusakan pada dinding, lantai, dan
plafon.
3. Kondisi Keterancaman (Aman,
Terancam, Bahaya Uraikan)
Bangunan cagar
budaya ini aman dan tidak terancam karena sedang berlangsung nya penerapan
konsepkonservasi pada gedung tersebut.
4. Perubahan Fungsi dan Bentuk (Tambahan-Tambahan
Yang Dapat Dilihat Sekarang)
fungsi akan
tetap menjadi sebuah kantor dari suatu bangunan kosong tidak. Dengan perubahan
bangunan yang lebih baru.
2.4 Sejarah
1. Sejarah kawasan / lokasi
Sebagian besar dari
kawasan Sunda Kelapa dan Zona 2 Kawasan Cagar Budaya Kotatua adalah cikal bakal
Kotatua, yaitu kota yang pada masa colonial berada di dalam dinding benteng,
yang ditinggali sebagaian besar oleh Bangsa Belanda. Kawasan ini dahulu
dibatasi oleh Sungai Ciliwung di sebelah timur, kanal Stadt Buiten Gracht sebelah
barat (kini Sungai Krukut) di sebelah barat, kanal Stadt Buiten Gracht di
sebelah selatan (kini Jalan Jembatan Batu dan Jalan Asemka), dan laut di utara
(termasuk Pelabuhan Sunda Kelapa). Di luar kawasan ini terdapat
permukimanpermukiman lain yang bersama-sama kota di dalam benteng merupakan
Kawasan Cagar Budaya Kotatua seperti apa yang tercakup pada Peraturan Gubernur
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 34 Tahun 2005. Kawasan cagar
budaya ini adalah kawasan seluas sekitar 846 Ha yang terletak di Kotamadya
Jakarta Utara dan Kotamadya Jakarta Barat.
Lingkungan
cagar budaya Golongan II berada diluar lingkungan I. Dahulu, Kali Besar
merupakan aksis yang merepresentasikan kekuasaan ekonomi, sosial dan budaya kolonialisme
(jalur air). Kawasan sepanjang Kali Besar melebar ke timur sepanjang Kali Besar
Timur 3 di selatan ke arah barat Jl. Malaka, sekitar sebelah selatan Balai Kota
termasuk BNI Kota, sekitar Taman Beos, termasuk dalam lingkungan ini. Pada lingkungan
ini terdapat konsentrasi bangunan-bangunan cagar budaya golongan B dan
beberapa bangunan cagar budaya golongan A, Toko Merah, Gedung BI, dan Gedung
Bank Mandiri. Dalam lingkungan ini, seharusnya diambil kebijakan agar bangunan-bangunan
cagar budaya di dalamnya dapat diselamatkan dan dilestarikan.
Gambar 2.10 : Lingkungan cagar
budaya Golongan II
Sumber : Guidelines Kotatua
Penataan lingkungan dilakukan dengan tetap mempertahankan
keaslian unsur-unsur lingkungan serta arsitektur bangunan yang menjadi ciri khas
kawasan, yaitu mempertahankan karakter ruang-ruang kota dan melestarikan bangunan-bangunan
cagar budaya yang ada. Ruang kota di sepanjang Kali Besar, di sepanjang Jalan
Pintu Besar Utara dan di sekitar lapangan Stasiun Beos dimanfaatkan untuk
tempat kegiatan
umum dan komersial terbatas. Penambahan struktur/bangunan
baru untuk fasilitas umum pada ruang kota dibuat seminimum mungkin dan tidak merusak
ruangnya.
Pada
bangunan cagar budaya dimungkinkan dilakukan adaptasi terhadap fungsi-fungsi
baru sesuai dengan rencana kota, yaitu memanfaatkan bangunan-bangunan untuk
kegiatan komersial, hiburan, hunian terbatas/ hotel, dan apartemen. Penataan papan
nama dan papan iklan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan di dalam pedoman papan
nama dan papan iklan dalam pedoman ini.
2.
Sejarah arsitektur : Sejarah pendiri, arsitek atau pengegas, kontraktor,
perubahan fungsi
Bagian
fasade dan lobby Gedung Samudera Indonesia Eks Firman Maintz & Co. di
desain Oleh Frans Johan Louwrens Ghijsels pada tahun 1919 dan dibangun pada
tahun 1920 (selesai 1921) menggantikan bangunan shaphouse. Pemilik Bangunan ini, NV. Maintz & Co. Perpustakaan Holding Company.
Dimasa
kemerdekaan NV. Maintz & Co. masih beroperasi hingga akhir dinasional
hingga akhirnya dinasionalisasikan melalui peraturan pemerintah Republik
Indonesia Nomor 18 tahun 1959 tengtang peraturan perusahaan listrik dan gas
milik Belanda yang dikenakan Nasionalisasi. Tahun 1940 an hingga 1960 an
bangunan ini digunakan oleh ISTA yang juga dikenal sebagai Indonesia Shipping
and Transport Agency adalah perusahaan keagenan pelayaran yang mewakili
Isthmian Lines (Perusahaan pelayaran milik US Steel) di Indonesia. Tahun 1964
perusahaan ini kemudian menjadi PT. Samudera Indonesia yang bergerak dalam
Bidang Pelayaran, Transportasi dan Logistik. Perusahaan ini didirikan pada 13
November 1964 oleh Soedarpo Sastrasatomo.
Gambar 2.11 Kantor Maintz & Co
Sumber :
Konservasi Kota Tua
Soedarpo
Sastrasatomo mengambil alih kepemilikan NV. ISTA (Internationale Scheepvaart en
Transport Agenturen) Sekaligis menjadi Managing Director pada 1 Maret 1953. Para
pendiri perusahaan mendirikan INSTEEL
(Indonesia stevedoring Ltd) dijakarta yang kemudian berkembang ke
Surabaya dan Ujung Pandang. PT. Perusahaan Pelayaran Samudera “ Samudera
Indonesia” berdiri pada 13 November 1964.
Gambar 2.8
Soedarpo Sastrasatomo
Sumber :
Konservasi Kota Tua
2.5 Riwayat Pelestarian
Diduga bagunan ini
mendapat inspirasi dari peristiwa tahun 1897 merupakan tahun bersejarah bagi
dunia kelistrikan hindia belanda, ditahun ini salah satu anak perusahaan Maintz
& Co membangun PLTU ditepi sunagi ciliwung, gambir. Jika diperhatikan
seksama beberapa elemen banguna kantor pusat Maintz & Co mewakili angka
angka tahun tersebut.
Riwayat
status Penetapan
1959 – Sekarang :
Kantor
1942 – 1945 : Kantor
1920 – 1942 : Kantor
Abad 19 – 1920 : Kantor
2.6 Kritik dan Saran
2.6
Kritik dan Saran
Gedung PT. Samudera Indonesia dahulunya bernama Office Premises, Maintz & Co
beralamat di Kali Besar Barat No. 43 Kelurahan Roa Malaka Kecamatan Tambora Kota Jakarta Provinsi Jawa
Barat. Gedung tua bersejarah yang saat ini menjadi gedung yang terbengkalai dan
rusak pada elemen-elemen gedungnya, tidak banyak terdapat kerusakan berat,
kerusakan gedung ini tergolong ringan hingga semi berat dan bangunan ada yang
hilang atau sudah ambruk. Bangunan ini masih terlihat asli
dan dalam keadaan baik dan cukup terawat dalam keadaan sedang di revitalisasi.
Sebelumnya pada bangunan ini terdapat beberapa kerusakan yang teridentifikasi,
seperti kerusakan pada dinding, lantai, dan plafon. Pada bangunan cagar budaya
ini dimungkinkan dilakukan adaptasi terhadap fungsi-fungsi baru sesuai dengan
rencana kota, yaitu memanfaatkan bangunan-bangunan untuk kegiatan komersial,
hiburan, hunian terbatas/ hotel, dan apartemen. Bangunan cagar budaya ini aman dan tidak terancam karena sedang
berlangsung nya penerapan konsepkonservasi pada gedung tersebut. fungsi bangunan
ini akan tetap menjadi sebuah kantor dari suatu bangunan kosong tidak. Dengan
perubahan bangunan yang lebih baru. Banyaknya yang dilakukan perbaikan disetiap
sisi bangunan ini, sisi struktur sudah banyak mengalami interverasi perkuatan
struktur. Gedung ini memiliki
langgam Art Deco Dengan Campuran Amsterdam School atau langgam colonial belanda
seharusnya konsep revitalisasi nya pun mengusung langgam yang sama baik untuk
ekterior maupun interior bangunan nya, yang saya lihat disini konsep yang
disajikan berubah menjadi lebih modern pada bagian penataan interiornya,
seharusnya penggunaan furniture yang pakai juga menyesuaikan dengan langgam
colonial Amsterdam School yang sudah melekat pada bangunan, Perbaikan
ruangan-ruangan pada gedung PT. Sanudera Indonesia menyesuaikan gaya interior colonial baik
furnitur, ornamen, maupun desain dekoratifnya, gaya colonial menggunakan
material dominan kayu serta kayu berpola dengan kekhasan gaya interior
tersebut.Agar langgam Art Deco dibangunan ini tetap terlihat
sama bentuknya didominasi bentuk masif, dengan menggunakan atap datar,bangunan
yang sudah ambruk diharapkan dibangun kembali. jadi perletakan-perletakan yang
asimetris dari bentukan-bentukan geometris yang tertap berirama.
2.6 Sumber
Guidelines
Kota tua
Keputusan
gubernur provinsi, DKI Jakarta tahun 2004 Pusat Konservasi Kawasan Kota Tua
http://antariksaarticle.blogspot.co.id/2012/04/beberapa-teori-dalam-
pelestarian.html
akhiry,
huib. 1996 Ir. F.J.L Ghijles, architect in Indonesia, 1910-1929 Uterch : Serampress
Jasa Desain dan Kontraktor Interior Apartemen murah di Jakarta ( 081287579308)
BalasHapusKeunggulan menggunakan jasa kami:
-Tenaga Ahli profesional yang telah berpengalaman.
-Gratis survei lokasi.
-Gratis konsultasi.
-Bergaransi.
Kami melayani renovasi rumah, toko, restoran / kafe dan kantor untuk daerah Jakarta selatan meliputi :
Cilandak Barat
Cipete Selatan
Gandaria Selatan
Lebak Bulus
Pondok Labu Ciganjur
Cipedak
Jagakarsa
Lenteng Agung
Srengseng Sawah
Tanjung Barat Cipete Utara
Gandaria Utara
Gunung
Kramat Pela
Melawai
Petogogan
Pulo
Rawa Barat
Selong
Senayan Cipulir
Grogol Selatan
Grogol Utara
Kebayoran Lama Selatan
Kebayoran Lama Utara
Pondok Pinang Bangka
Kuningan Barat
Mampang Prapatan
Pela Mampang
Tegal Parang Cikoko
Duren Tiga
Kalibata
Pancoran
Pengadegan
Rawajati Cilandak Timur
Jati Padang
Kebagusan
Pasar Minggu
Pejaten Barat
Pejaten Timur
Ragunan Bintaro
Pesanggrahan
Petukangan Selatan
Petukangan Utara
Ulujami Guntur
Karet Kuningan
Karet Semanggi
Karet
Kuningan Timur
Menteng Atas
Pasar Manggis
Setiabudi Bukit Duri
Kebon Baru
Manggarai Selatan
Manggarai
Menteng Dalam
Tebet Barat
Tebet Timur